Menatap layar komputer selama jam kerja sudah menjadi hal biasa bagi kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Namun, menatap layar komputer terlalu lama dapat memicu risiko computer vision syndrome alias Sindrom Penglihatan Komputer (SPK) akibat ketegangan mata menatap layar komputer.
Sindrom penglihatan komputer serupa dengan carpal tunnel syndrome yang terjadi akibat melakukan gerakan yang sama berulang-ulang sehingga terdapat luka/stres akibat gerakan tersebut. SPK juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mata akibat gerakan otot mata yang bekerja keras di depan layar komputer.
Bekerja di depan komputer mengharuskan mata terus fokus, bergerak maju-mundur, dan menyelaraskan dengan apa yang dilihat di layar komputer. Bekerja dengan mengetik, melihat kertas kerja, dan kemudian kembali ke layar komputer membuat otot mata bekerja maksimal karena harus mengakomodasi perubahan gambar pada layar agar otak dapat menafsirkan gambaran yang jelas.
Ketika menatap layar komputer, otot mata bekerja lebih keras daripada membaca buku atau selembar kertas karena layar komputer terdapat tambahan elemen lain seperti pencahayaan. Gangguan mata pada komputer dapat terjadi jika Anda sudah memiliki riwayat gangguan mata sebelumnya (seperti rabun jauh atau rabun dekat) atau jika Anda pengguna kaca mata tetapi tidak memakainya atau memakai kaca mata yang salah.
Ketika umur semakin tua, lensa mata akan menjadi kurang fleksibel sehingga kemampuan otot mata memfokuskan obyek dari jarak dekat dan jauh menjadi berkurang. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan terutama pekerja yang sudah memasuki umur sekitar 40 tahun. Kondisi ini juga disebut mata tua (presbiopi).
Siapa saja yang berisiko terkena SPK?
Peningkatan jumlah penderita yang mengalami kelelahan mata dan iritasi yang disebabkan SPK meningkat setiap tahun. Hal ini akibat dari penggunaan jumlah komputer yang bertambah baik dari kalangan dewasa ataupun anak-anak. Penelitian menunjukkan gangguan pada mata merupakan hal biasa yang ditemui bagi pengguna komputer. Sekitar 50% dan 90% orang-orang yang bekerja menggunakan komputer setidaknya memiliki masalah pada penglihatan mereka.
Pekerja dewasa bukanlah satu-satunya yang rentan terhadap SPK. Anak-anak yang melihat video game, tablet portable, smartphone, bahkan komputer sepanjang hari di sekolah juga dapat mengalami gangguan mata, terutama jika pencahayaan dan posisi komputer kurang ideal.
Apa saja gejala Sindrom Penglihatan Komputer?
Tidak ada bukti yang cukup bahwa SPK terjadi karena kerusakan mata dalam jangka waktu lama. Namun, penggunaan komputer yang sering dapat menyebabkan mata menjadi tegang dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Seseorang dengan sindrom penglihatan komputer akan mengalami beberapa atau semua gangguan mata berikut ini:
- Pandangan menjadi kabur
- Pandangan terlihat ganda
- Mata kering atau mata merah
- Iritasi mata
- Sakit kepala
- Sakit leher atau sakit punggung
- Sensitif terhadap cahaya
- Ketidakmampuan melihat fokus terhadap suatu benda yang jauh jaraknya
Jika gejala-gejala tersebut tidak langsung tertangani, hal ini akan memengaruhi aktivitas Anda di tempat kerja.
sumber: https://hellosehat.com
Jumat, 24 Juli 2020
Hati-hati Serangan Computer Vision Syndrome
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Faktor Risiko Glaukoma
Semua orang berisiko untuk menderitaglaukoma, tetapi ada beberapa golongan dengan risiko lebih tinggi. Untuk itu gaya hidup sehat harus dite...

-
Perbanyak Sosialisasi di Kehidupan Nyata Sebenarnya memang tak ada salahnya berkomunikasi via media sosial yang menyediakan fitur seperti ...
-
Menatap layar komputer selama jam kerja sudah menjadi hal biasa bagi kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Namun, menatap layar komputer ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar