Minggu, 26 Juli 2020

Diabetic Retinopathy



Diabetic retinopathy atau kalu di-Indonesia-kan menjadi retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes melitus yang menyerang retina mata.

Kondisi ini menandakan gangguan penglihatan pada pengidap diabetes yang diakibatkan oleh kerusakan pembuluh darah retina. Pembuluh pada retina yang rusak kemudian membengkak dan akhirnya mengalami perdarahan sehingga pecah.

Retina merupakan lapisan saraf yang melapisi bagian belakang mata dengan fungsi  “mengambil gambar” dan mengirim gambar tersebut ke otak dalam bentuk sinyal.

Kerusakan retina akibat retinopati diabetik menyebabkan memburuknya penglihatan seiring waktu. Bahkan, pada beberapa kasus dapat menyebabkan kebutaan. 

Seberapa umumkah retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?

Diabetic retinopathy adalah penyebab utama dari masalah mata dan kehilangan penglihatan pada pasien diabetes.

Dari perkiraan 285 juta penderita diabetes mellitus di seluruh dunia, sekitar sepertiga mengalami tanda-tanda retinopati diabetik dan sepertiganya lagi merupakan retinopati diabetik yang mengancam nyawa.

Pasien diabetes bisa memperlambat perkembangan kondisi ini dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai retinopati diabetik.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?

Tahap awal dari diabetic retinopathy umumnya tidak menunjukkan gejala sampai terjadi kerusakan yang lebih besar di dalam mata.

Ketika akhirnya muncul, gejala retinopati diabetik yang paling sering terjadi adalah:

  • Melihat floaters, yakni titik-titik atau benang-benang tipis gelap yang mengambang dalam penglihatan
  • Kesulitan melihat di malam hari
  • Penglihatan kabur
  • Kesulitan membedakan warna
  • Muncul area gelap dan kosong dalam penglihatan
  • Objek yang dilihat seakan bergoyang atau berguncang, padahal sebenarnya tidak
  • Hilangnya kemampuan mata untuk melihat

Gejala retinopati diabetik tidak hanya menyerang satu sisi mata saja, tapi bisa juga keduanya. 

Anda dapat menghindari bahaya yang belum terlihat dengan mempertahankan kadar gula darah dengan baik dan periksakan diri ke dokter mata untuk memantau kesehatan mata secara rutin.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami satu pun tanda atau gejala yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apapun, konsultasikan pada dokter. Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda sehingga gejala yang dialami akan mungkin juga berbeda.

Selalu utamakan konsultasi ke dokter untuk perawatan retinopati diabetik yang lebih tepat.

Penyebab

Apa penyebab retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?

Retinopati diabetik adalah kondisi yang disebabkan karena terlalu banyak gula dalam darah. Komplikasi diabetes ini dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah kecil yang menghidupi retina serta menghentikan suplai darahnya.

Akibatnya, mata mencoba untuk menumbuhkan pembuluh darah yang baru. Namun, pembuluh darah baru ini tidak tumbuh dengan baik dan dapat bocor dengan mudah. Ada dua jenis utama dari retinopati diabetik, yaitu:

Retinopati diabetik awal

Jenis diabetic retinopathy ini dikenal juga dengan non-proliferasi retinopati diabetik.

Pada kasus ini, pembuluh darah baru tidak terbentuk, hanya saja dinding pembuluh darah di retina jadi melemah. Kemudian akan terbentuk tonjolan kecil (aneurisma mikro) di dinding pembuluh yang lebih kecil. Kondisi ini kadang menyebabkan cairan dan darah bocor ke retina.

Pembuluh darah retina yang lebih besar dapat membesar dan diameternya menjadi tidak teratur. Jenis retinopati diabetik ini dapat berkembang dari yang ringan sampai yang berat. Semakin banyak pembuluh darah yang tersumbat, semakin parah kondisinya.

Serabut saraf di retina mungkin juga mulai membengkak. Kadang bagian tengah retina yang disebut makula juga membengkak, dan ini disebut dengan edema makula.

Retinopati diabetik akhir

Jenis diabetic retinopathy yang disebut dengan retinopati diabetik proliferatif ini menandakan bahwa kondisi sudah semakin parah.

Pada kondisi ini, pembuluh darah yang rusak akan menutup, menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal dalam retina, dan dapat bocor ke dalam badan bening seperti jelly yang mengisi bagian tengah mata (vitreous).

Pada akhirnya, jaringan parut yang terangsang oleh pertumbuhan pembuluh darah baru dapat membuat retina terlepas dari bagian belakang mata.

Jika pembuluh darah baru mengganggu aliran normal cairan dari mata, tekanan dapat menumpuk di bola mata. Hal ini dapat merusak saraf yang membawa gambar dari mata ke otak (saraf optik), mengakibatkan glaukoma (tekanan besar pada bola mata).

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?

Anda dapat lebih berisiko terkena retinopati diabetik jika Anda memiliki faktor berikut:

  • Jika Anda sudah lama memiliki diabetes, semakin berisiko Anda untuk terkena retinopati diabetik
  • Kontrol kadar gula darah yang buruk
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Kehamilan
  • Penggunaan tembakau

Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah memburuknya diabetic retinopathy dan mencegah keadaan darurat medis lainnya.

Jadi, konsultasikan pada dokter sesegera mungkin untuk mencegah retinopati diabetik.

 

https://hellosehat.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faktor Risiko Glaukoma

Semua orang berisiko untuk menderitaglaukoma, tetapi ada beberapa golongan dengan risiko lebih tinggi. Untuk itu gaya hidup sehat harus dite...