Diabetic
retinopathy atau kalu di-Indonesia-kan
menjadi retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes
melitus yang menyerang retina mata.
Kondisi
ini menandakan gangguan penglihatan pada pengidap diabetes yang diakibatkan
oleh kerusakan pembuluh darah retina. Pembuluh pada retina yang rusak kemudian
membengkak dan akhirnya mengalami perdarahan sehingga pecah.
Retina
merupakan lapisan saraf yang melapisi bagian belakang mata dengan fungsi
“mengambil gambar” dan mengirim gambar tersebut ke otak dalam bentuk sinyal.
Kerusakan
retina akibat retinopati diabetik menyebabkan memburuknya
penglihatan seiring waktu. Bahkan, pada
beberapa kasus dapat menyebabkan kebutaan.
Seberapa
umumkah retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?
Diabetic
retinopathy adalah penyebab utama dari masalah mata dan kehilangan
penglihatan pada pasien diabetes.
Dari
perkiraan 285 juta penderita diabetes mellitus di seluruh dunia, sekitar
sepertiga mengalami tanda-tanda retinopati diabetik dan sepertiganya lagi
merupakan retinopati diabetik yang mengancam nyawa.
Pasien
diabetes bisa memperlambat perkembangan kondisi ini dengan mengurangi faktor
risiko. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai
retinopati diabetik.
Tanda-tanda
& gejala
Apa saja
tanda-tanda dan gejala retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?
Tahap
awal dari diabetic
retinopathy umumnya tidak menunjukkan gejala sampai terjadi
kerusakan yang lebih besar di dalam mata.
Ketika
akhirnya muncul, gejala retinopati diabetik yang paling sering terjadi adalah:
- Melihat floaters, yakni titik-titik atau benang-benang tipis gelap yang
mengambang dalam penglihatan
- Kesulitan melihat di malam hari
- Penglihatan kabur
- Kesulitan membedakan warna
- Muncul area gelap dan kosong
dalam penglihatan
- Objek yang dilihat seakan
bergoyang atau berguncang, padahal sebenarnya tidak
- Hilangnya kemampuan mata untuk melihat
Gejala retinopati
diabetik tidak hanya menyerang satu sisi mata saja, tapi bisa juga
keduanya.
Anda
dapat menghindari bahaya yang belum terlihat dengan mempertahankan kadar gula darah dengan baik dan periksakan diri ke
dokter mata untuk memantau kesehatan mata secara rutin.
Kapan saya
harus periksa ke dokter?
Jika
Anda mengalami satu pun tanda atau gejala yang disebutkan di atas, atau
memiliki pertanyaan apapun, konsultasikan pada dokter. Tubuh setiap orang
bereaksi dengan cara berbeda sehingga gejala yang dialami akan mungkin juga
berbeda.
Selalu
utamakan konsultasi ke dokter untuk perawatan retinopati diabetik yang lebih
tepat.
Penyebab
Apa
penyebab retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?
Retinopati
diabetik adalah kondisi yang disebabkan karena terlalu banyak gula dalam
darah. Komplikasi
diabetes ini dapat menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah kecil yang menghidupi retina serta menghentikan
suplai darahnya.
Akibatnya,
mata mencoba untuk menumbuhkan pembuluh darah yang baru. Namun, pembuluh darah
baru ini tidak tumbuh dengan baik dan dapat bocor dengan mudah. Ada dua jenis
utama dari retinopati diabetik, yaitu:
Retinopati
diabetik awal
Jenis diabetic
retinopathy ini dikenal juga dengan non-proliferasi retinopati
diabetik.
Pada
kasus ini, pembuluh darah baru tidak terbentuk, hanya saja dinding pembuluh
darah di retina jadi melemah. Kemudian akan terbentuk tonjolan kecil (aneurisma
mikro) di dinding pembuluh yang lebih kecil. Kondisi ini kadang menyebabkan
cairan dan darah bocor ke retina.
Pembuluh
darah retina yang lebih besar dapat membesar dan diameternya menjadi tidak
teratur. Jenis retinopati diabetik ini dapat berkembang dari yang ringan
sampai yang berat. Semakin banyak pembuluh darah yang tersumbat, semakin parah
kondisinya.
Serabut
saraf di retina mungkin juga mulai membengkak. Kadang bagian tengah retina yang
disebut makula juga membengkak, dan ini disebut dengan edema makula.
Retinopati
diabetik akhir
Jenis diabetic
retinopathy yang disebut dengan retinopati diabetik proliferatif ini menandakan
bahwa kondisi sudah semakin parah.
Pada
kondisi ini, pembuluh darah yang rusak akan menutup, menyebabkan
pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal dalam retina, dan dapat bocor ke
dalam badan bening seperti jelly yang mengisi bagian tengah mata (vitreous).
Pada
akhirnya, jaringan parut yang terangsang oleh pertumbuhan pembuluh darah baru
dapat membuat retina terlepas dari bagian belakang mata.
Jika
pembuluh darah baru mengganggu aliran normal cairan dari mata, tekanan dapat
menumpuk di bola mata. Hal ini dapat merusak saraf yang membawa gambar dari
mata ke otak (saraf optik), mengakibatkan glaukoma (tekanan besar pada bola mata).
Faktor-faktor
risiko
Apa yang
meningkatkan risiko saya untuk retinopati diabetik (diabetic retinopathy)?
Anda
dapat lebih berisiko terkena retinopati diabetik jika Anda memiliki faktor
berikut:
- Jika Anda sudah lama memiliki
diabetes, semakin berisiko Anda untuk terkena retinopati diabetik
- Kontrol kadar gula darah yang
buruk
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol
tinggi
- Kehamilan
- Penggunaan tembakau
Diagnosis
dan pengobatan
dini dapat mencegah
memburuknya diabetic retinopathy dan mencegah keadaan darurat
medis lainnya.
Jadi,
konsultasikan pada dokter sesegera mungkin untuk mencegah retinopati diabetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar